Solo, CNN Indonesia – Pengamat politik sekaligus akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS), Agus Riewanto menilai Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa cenderung emosional dan kurang tenang.
Sementara pasangan nomor urut 2, Bagyo Wahyono-FX Suparjo (BaJo) justru terkesan sedang mencurahkan perasaannya. Tak seperti sedang berdebat.
Cara penyampaian Gibran yang terkesan terburu-buru, menurut Agus, menghasilkan jawaban yang kurang runut.
“Sehingga ketajaman dan kedalamannya kurang kuat,” katanya saat ditemui di kediamannya, Sabtu (7/11).
Di panggung politik, Gibran bisa dibilang sebagai pendatang baru. Meski berstatus Putra Sulung Presiden, Gibran baru menunjukkan ketertarikan ke politik sekitar setahun terakhir.
Meski begitu, Agus mengakui dalam waktu yang cukup singkat, penampilan Gibran sudah menunjukkan perkembangan yang sangat bagus.
“Dalam hitungan waktu yang begitu pendek menurut saya progresnya bagus. Dia pasti belajar walaupun belum sempurna,” katanya.
Namun Agus merasa penampilan Gibran di debat calon kepala daerah tidak cukup bagus untuk menjadi pemimpin politik.
“Ukurannya kan pemimpin politik. Harus lebih dari itu. Enggak bisa instan pemimpin politik itu. Butuh jam terbang yang panjang dan lama,” katanya.
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul Debat Pilkada Solo, Gibran Dianggap Emosional, BaJo Curhat, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201107164458-32-567122/debat-pilkada-solo-gibran-dianggap-emosional-bajo-curhat