Baliho Politikus Nasional Bertebaran di Solo, Pengamat: Itu Semacam Fenomena Pansos

Pengamat politik UNS Solo, Agus Riewanto, memaknai maraknya baliho politikus nasional yang dipasang di Kota Bengawan sebagai fenomena pansos

Solopos.com, SOLO — Baliho sejumlah politikus nasional belakangan terpasang di sejumlah sudut Kota Solo. Pemasangan baliho itu seolah menjadi pemanasan menuju agenda Pemilu Presiden 2024.

Meski terbilang masih lama, pertarungan untuk memperebutkan hati publik sudah terasa di Kota Solo. Beberapa baliho bergambar tokoh politik nasional di Solo itu misalnya baliho Ketua DPP PDIP Puan Maharani di dekat Jembatan Keris Tirtonadi dan Simpang Lima Komplang.

Selain terdapat gambar putri dari Megawati Soekarnoputri tersebut, pada baliho itu terdapat tulisan ‘Selamat Datang Kepak Sayap Kebhinekaan’.

Ada juga spanduk bergambar Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Baliho bergambar AHY yang juga politikus nasional terlihat di Simpang Empat Jl MT Haryono dan Simpang Lima Komplang, Solo.

Terbaru adalah baliho bergambar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Baliho bergambar Airlangga dipasang dekat flyover Manahan dan pinggir Jl Ahmad Yani Solo.

Di baliho Airlangga juga terdapat gambar Henry Indraguna yang kini menjabat Ketua Lembaga Komunikasi dan Informasi DPP Partai Golkar. Fenomena menjamurnya baliho politikus nasional di Solo dinilai sebagai upaya mendongkrak popularitas.

Ingin Diperhatikan Banyak Orang

“Itu semacam fenomena pansos. Karena Solo itu lebih banyak dikunjungi orang sejak Gibran menjadi Wali Kota. Besar kemungkinan orang-orang ini pansos, ingin diperhatikan banyak orang,” ujar pengamat politik UNS, Agus Riewanto, Jumat (25/6/2021).

Ia menilai pemasangan baliho maupun spanduk politikus nasional juga tidak lepas dari sosok Wali Kota Solo Gibran Rakabuming yang sudah dianggap sebagai tokoh nasional. “Siapa tahu bisa diperhatikan Gibran dan elite PDIP yang berteman dengan Gibran,” imbuhnya.

Agus memperkirakan fenomena pemasangan baliho di Solo yang terjadi beberapa waktu terakhir baru fase awal. Dalam beberapa waktu ke depan ia memperkirakan akan semakin banyak baliho dari tokoh politik nasional lainnya yang dipasang di Solo.

Apalagi saat ini banyak politikus nasional yang berkepentingan mendongkrak popularitas mereka untuk agenda Pemilu 2024. Puan, Airlangga, dan AHY hanya sebagian kecil dari tokoh nasional yang disebut-sebut potensial menjadi capres-cawapres.

“Selama ini mereka [Puan, Airlangga, dan AHY] dianggap sebagai tokoh yang punya massa, sebagai figur calon pengisi capres-cawapres. Masih banyak figur yang posisinya sama seperti Prabowo [Subianto], Ganjar [Pranowo], Anies [Baswedan], Ridwan Kamil, dan Risma [Tri Rismaharini],” terangnya.

About admin

Check Also

Bertemu Gibran, Pengamat: Anies Baswedan Lebih Diuntungkan

Triawati Prihatsari • 15 November 2022 20:52 Pengamat politik UNS, Agus Riewanto. Medcom.id/ Triawati PP …

Sanksi Ganjar dan Rudy Dinilai Skenario PDI Perjuangan Raih Simpati Publik

Pengamat politik UNS, Agus Riewanto. Medcom.id/ Triawati PP Triawati Prihatsari • 29 Oktober 2022 18:00 …

Perppu Cipta Kerja Dinilai Jadi Solusi Agar Tidak Ada Penyalahgunaan Kekuasaan

Jumat, 27 Januari 2023 22:28 WIB Pengamat Politik dan Hukum Ketatanegaraan dari Fakultas Hukum Universitas …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *