Menilik Kekuatan Jika Ganjar Duet dengan Ridwan Kamil di Pilpres 2024

Agil Trisetiawan Putra – detikJateng

Sabtu, 29 Okt 2022 18:36 WIB

Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo di Solo, Jumat (28/10/2022). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng

Solo – Wali Kota Bogor Bima Arya mencomblangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil maju sebagai pasangan pada Pilpres 2024. Seperti apa pendapat pakar soal kans Ganjar dan Ridwan Kamil jika berpasangan maju Pilpres?
Dalam survei Capres dan Cawapres Pemilu 2024, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil berada di jajaran atas. Terbaru, survei Capres versi Indonesia Political Opinion (IPO), Ganjar berada di urutan ketiga dengan 19,3 persen. Sementara versi Cawapres versi Litbang Kompas, Ridwan Kamil di urutan pertama dengan 8,5 persen.

Pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, mengatakan survei hanya salah satu parameter untuk mewakili suara publik. Namun dalam survei biasanya mengambil responden kelompok masyarakat kalangan menengah, sehingga tidak semua kelompok masyarakat terwakili.

“Tapi survei bukan parameter utama, karena ujung dari semua itu adalah keinginan publik dan partai politik (parpol) yang harus sama,” kata Agus saat dihubungi detikJateng, Sabtu (29/10/2022).

Dalam UU, parpol memiliki hak untuk mengusung paslon dengan aturan presidential threshold. Namun jika keinginan publik yang kuat terhadap paslon tidak diiringi dengan parpol, maka masyarakat akan dihadapkan dengan opsi yang lain.

Pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto. Foto: dok. Agus Riewanto

Lalu, seberapa besar kekuatan kedua orang itu jika dipasangkan?

Agus menuturkan, Ganjar-Ridwan Kamil ini menjadi duet yang patut diperhitungkan. Sebab, keduanya cukup mewakili pemilih yang berada di Pulau Jawa.

“Kalau dari sisi pemilih, keduanya cukup kuat. Artinya jumlah penduduk terbesar di Indonesia di Jabar. Lalu Jateng nomor tiga setelah Jatim. Kalau keduanya dijadikan paslon, menurut saya relatif unggul,” ujarnya.

Dari sisi ketokohan juga kuat. Menurut Agus, kedua sama-sama gubernur sehingga memiliki massa yang loyal dan teruji. Kemudian dari sisi etnisitas, etnis Jawa dan Sunda terbanyak di Indonesia.

“Apalagi dua etnis itu bertemu dijadikan satu, dicalonkan partai, bisa jadi menjadi favorit publik,” ucapnya.

Namun, lanjutnya, duet Ganjar-Ridwan Kamil memiliki kelemahan. Sebab, keduanya sama-sama tokoh yang memiliki karakter nasionalis.

Berkaca pada Pilpres 2019 lalu, paslon dengan karakter nasionalis dan agamis cukup menjual sehingga mampu mendulang banyak suara.

“Di dalam politik Indonesia agak berbeda dibandingkan yang lain. Tapi pada umumnya Pilpres bukan hanya memilih tokoh. Banyak varian dipilih sebagai paslon, tidak bisa dilupakan representasi publik itu juga memengaruhi. Ada faktor agama, ideologi, dan identitas,” ucapnya.

Sehingga jika keduanya maju dalam Pilpres 2024, kelompok pemilih yang berbasis agama juga perlu dipertimbangkan. Namun, hal tersebut dianggapnya bukan sebagai penentu. Sebab, setiap periode pemilu memiliki karakter yang berbeda.

Hal ini tak terlepas dari banyaknya pemilih saat ini. Menurut Agus, pemilih dibedakan menjadi dua, yaitu pemilih yang beridentitas partai dan pemilih non identitas (swing).

Pemilih non identitas ini biasanya mereka akan menunggu calon yang dimunculkan dalam Pemilu. Ketokohan, kualitas, popularitas, dan keberpihakan kepada kelompok menjadi pertimbangan.

“Tapi jumlahnya pemilih non identitas ini lebih banyak, yang diisi pemilih pemula dan milenial dengan kisaran umur 17-45 tahun. Biasanya mereka tinggal di perkotaan, berpendidikan, melek politik, dan memiliki ekonomi yang mapan. Jadi menurut saya, calon yang penting ini bisa mewakili kelompok swing ini tinggal calon mana yang bisa mendekati kelompok ini,” pungkasnya.

Baca artikel detikjateng, “Menilik Kekuatan Jika Ganjar Duet dengan Ridwan Kamil di Pilpres 2024” selengkapnya https://www.detik.com/jateng/berita/d-6376628/menilik-kekuatan-jika-ganjar-duet-dengan-ridwan-kamil-di-pilpres-2024.

About admin

Check Also

Kehadiran Menteri di MK memberi transparansi-akuntabilitas bansos

Selasa 9 April 2024. 2:44 WIB Dosen Hukum Tata Negara Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta …

Pakar: MK harus putuskan sengketa pemilu sesuai prinsip keadilan

Senin, 8 April 2024 20:06 WIB Dosen hukum tata negara Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta …

Pengamat apresiasi MK hadirkan empat menteri dalam sidang PHPU

Sabtu, 6 April 2024 12:50 WIB Dosen Hukum Tata Negara Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *