TribunSolo.com : Minggu, 14 Juli 2024 19:42 WIB
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Kaesang Pangarep dan Ahmad Luthfi telah masuk dalam bursa Pilgub Jawa Tengah (Jateng) 2024.
Nama mereka memiliki nilai elektabilitas tinggi dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang dirilis pada 7 Juli 2024.
Dalam simulasi semi terbuka, Kaesang memiliki elektabilias sebesar 17,7 persen dengan Ahmad Luthfi sebesar 15,6 persen.
Elektabilitas tersebut berbaik dalam simulasi terbuka atau top of mind.
Ahmad Luthfi meraih elektabilitas tinggi sebesari 8,6 persen dan Kaesang 4 persen.
Gerindra telah membuka peluang memasangkan Kaesang dan Ahmad Luthfi dalam Pilgub Jateng 2024.
Peluang pasangan keduanya mendapat tanggapan dari Pakar Hukum Tata Negara UNS Solo, Agus Riewanto.
Menurut Agus, Kaesang dan Luthfi cocok berduet karena memiliki elektabilitas dan popularitas yang memadai bila maju di Pilgub Jateng sebagai pasangan.
Luthfi memiliki basis massa yang kuat di akar rumput.
Sementara Kaesang merupakan sosok yang populer di kalangan pemilih muda.
“Duet itu bisa saja terjadi dan potensi itu sangat ada,” kata Agus, Minggu (14/7/2024).
Bahkan jika Ahmad Luthfi dan putra bungsu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tersebut diduetkan bisa saja menjadi jawaban atas pernyataan Kaesang beberapa waktu lalu mengenai kondisi Jawa Tengah.
Seperti diketahui, saat dijumpai di Solo.
Kaesang menyebutkan bahwa Jateng memiliki masalah yang kompleks sehingga membutuhkan pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah tersebut.
“Ya, mungkin kalau Kaesang mau maju memang harus didampingi tokoh yang punya pengalaman kerja-kerja politik, salah satunya Ahmad Luthfi,” jelas dia.
Lebih lanjut, Agus Riewanto menilai orang tertarik terhadap Kaesang, salah satunya karena populer.
Karena banyak survei menyebut seseorang akan maju pilkada karena ketokohan atau populer di masyarakat.
Meski menjadi sosok yang populer, Agus menegaskan bahwa Kaesang harus mampu membuktikan kepada partai-partai yang berminat mengusungnya bahwa dirinya bisa menjadi sosok yang diandalkan.
“Dugaan saya begini, kenapa akhir-akhir ini partai juga masih ragu terhadap Kaesang untuk dipasangkan dengan siapa,” ucap dia.
“Salah satunya karena Kaesang tidak cukup punya pengalaman sebagai pemimpin, dia kan hanya ketua partai dan belum kelihatan kerja-kerja politiknya,” tambahnya.
Agus kembali menegaskan, seorang pejabat publik bukan hanya membutuhkan popularitas semata, tapi juga akseptabilitas dan kapabilitas.
“Kalau dia bisa menyakinkan partai-partai bahwa bisa bekerja, mungkin partai politik akan mempertimbangkan,” uajr dia.
“Karena sudah punya garansi anak presiden, ketua partai yang populer dan viral di tengah-tengah pemilih generasi Z serta milenial dan itu potensi besar buat Kaesang,” tambahnya.
Saat disinggung niat Puan Maharani dan juga PDI Perjuangan mempertimbangkan nama Kaesang untuk diusung di Pilgub Jateng, hal itu diakui Agus sah-sah saja.
“Perihal pilkada itu sebenarnya partai tidak begitu besar pengaruhnya. Yang berpengaruh itu popularitas, ketokohan, dan akseptabilitas. Sehingga partai itu dianggap kendaraan saja,” tutupnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Wacana Duet Ahmad Luthfi – Kaesang di Pilgub Jateng, Pakar UNS Sebut Kaesang Perlu Yakinkan Parpol, https://solo.tribunnews.com/2024/07/14/wacana-duet-ahmad-luthfi-kaesang-di-pilgub-jateng-pakar-uns-sebut-kaesang-perlu-yakinkan-parpol?page=2.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra